0

Civil Adventure

Posted by Unknown on 20.07 in ,
Hallo blogger mania , terimakasih untuk meluangkan waktunya membaca tulisan saya.. Disini saya akan menulis beberapa hal mengenai "Civil Adventure" . Ini adalah tradisi dari "para tetua" maksud saya disini adalah tradisi yg sudah ada sejak jurusan teknik sipil di kampus saya ada. Saya akan membahasnya lebih lanjut dengan arti dan tujuan sebenarnya kegiatan ini diadakan. Sebelumnya saya ingin meminta maaf yang sebesar - besar jika ada penulisan yg salah. Saya tdk bermaksud untuk menyalahi atau mengurui. Ini murni pendapat dari pemikiran saya sendiri. Well, selamat membaca. Sekali lagi diminta kedewasaan dari pembaca untuk menyikapi tulisan saya. Enjoy it
"Civil Adventure" dari kata-katanya kita sudah dapat mengartikan bahwa ini adalah "petualangan sipil" ini adalah tradisi dari kampus saya. Saya adalah salah satu mahasiswi semester 7 yg sedang dalam masa dimana "hampir gila" di dalam jurusan ini. Yaa begitulah kakak senior saya mengatakannya dan skg saya pun merasakannya eetttsss kembali ke tooooopiiikk *mirip tukul bilang kembali ke laptop*
Civil adventure merupakan salah satu bagian dari kegiatan penerimaan mahasiswa baru yg diadakan tiap tahun,yg  biasa di sebut ospek jurusan. Ini merupakan kegiatan dimana calon maba "mahasiswa baru" dapat mengenal senior maupun dosen yg mengajar mereka di jurusan tersebut. Dalam kegiatan ini juga para maba dituntut untuk aktif,cekatan dan mampu berinteraksi dengan org baru *para senior* dan menuntut merubah kebiasaan mereka yg "dulu" semasa menengah atas untuk lebih berani pada masa perkuliahan . Dimana kita semua tahu seorang mahasiswa selalu dipandang sebagai makhluk yang mempunyai semangat juang yang tinggi, tidak sedikit suara mahasiswa selalu didengar oleh para pejabat pemerintahan. Naah salah satu tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan situasi dan kondisi  perkuliahan ini kpd calon maba, walaupun ada yg blg tidak usah mengikuti kegiatan ini toh nanti juga di kampus mereka bisa beradaptasi dan mengikuti situasi di kampus. Memang saya juga setuju dengan pendapat tersebut tapi bisa dilihat para maba yg tdk mengikuti kegiatan ospek jurusan ini tidak mempunyai cerita kelak , karena ini sudah tradisi. Tradisi yang diturunkan dari para senior terdahulu kami di jurusan. Para maba yang tidak mengikuti kegiatan ini juga secara otomatis mereka tidak mengenal dengan baik para senior dikampus maupun alumni. Dari kegiatan ini diharapkan keikutsertaan para maba dan menyikapi setiap acara yg diselenggarakan panitia pada kegiatan ini.
"Tradisi" kegiatan ini berpacu pada kebiasaan yg sudah ada sejak dulu. Dimana yg kita tahu arti tradisi sendiri adalah "meneruskan informasi, kepercayaan serta kebiasaan-kebiasaan, baik dengan kata-kata ataupun dengan teladan hidup dari satu generasi ke generasi lainnya tanpa petunjuk tertulis. Dengan kata lain, pemikiran-pemikiran serta nilai-nilai dari satu generasi diwariskan kepada generasi berikutnya" naaaahhh sudah jelaskan sekarang apa maksud kegiatan ini. Ospek jurusan pada kampus saya khususnya pada jurusab sipil sangat dinanti oleh senior. Bukan hanya untuk meneruskan tradisi tapi disini ajang untuk menuntut setiap mahasiswa lama untuk mampu mengendalikan emosi dan memberikan contoh yang baik kepada mahasiswa baru yang mana mereka sama sekali belum mengerti mau buat apa di kampus.
Pada "Civil Adventure" sendiri di libatkan para senior serta alumni yang mana mereka membentuk pos - pos pada setiap angkatan . Saya sendiri selaku senior yg mana berada pada pos angkatan 2012. Disini setiap pos diberi tanggungjawab untuk memberikan materi dimana panitia sudah memberikan tema untuk setiap pos.  Tema pos kami pada saat kegiatan tersebut adalah "ketangkasan" dimana dari tema/ materi tersebut kami selaku angkatan 2012 dituntut untuk memberikan materi mengenai tema tersebut.
Pada saat kegiatan tersebut berlangsung para maba dibagi dalam beberapa kelompok. 1 kelompok terdiri dari 7-9 anggota. Tiap kelompok mempunyai nama kelompok dan yel" untuk memperkenalkan kelompok mereka. Tiap pos diberi batas waktu untuk memberikan materi kepada setiap kelompok.
Disini para maba diwajibkan untuk mengikuti setiap instruktur yg diberikan oleh para senior ditiap pos. Kami juga para senior diberikan peringatan dari awal kegiatan dengan mendatangani surat yg berisi untuk bertanggungjawab pada setiap maba yang melewati pos kami. Dan kami juga tidak diperkenankan untuk menyentuh maba yang akan melewati pos kami.
Kebijakan ini sudah di setujui oleh para alumni , senior dan dekan yang ada di jurusan kami.
Kegiatan ini juga tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya kebijakan , perhatian dan kedewasaan dari para senior maupun alumni yang masih sangat baik memperhatikan para junior mereka di kampus.
Civil Adventure sekarang bukan sesuatu yang harus ditakutkan, malah sesuatu yang sangat dinanti. Krn pada kegiatan ini para maba mampu mengenal dan berinteraksi dengan para senior tanpa malu dan ragu.
Terimakasih sudah membaca tulisan yg sangat singkat ini. Sekali lagi saya mohon maaf dengan tulisan yg mungkin masih perlu banyak koreksi dari para blogger mania. Akhir kata selamat menikmati tulisan saya selanjutnya. Tuhan Yesus berkati selalu. ❤❤��

1

pengertian Resonansi

Posted by Unknown on 01.00


RESONANSI
Resonansi merupakan peristiwa ikut bergetarnya sebuah benda disebabkan getaran dari benda lain yang mempunyai frekuensi yang sama atau mempunyai frekuensi dengan nilai yang merupakan kelipatan bilangan bulat dari frekuensi benda tersebut. Contoh yang paling mudah untuk dilihat adalah apabila kita memukul beduk pada satu sisi, maka pasti sisi yang lainnya pun akan turut bergetar sehingga menciptakan bunyi yang lebih keras.
Penerapan Resonansi dalam Kehidupan
Fenomena Resonansi sangat berguna pada kehidupan kita setiap harinya. Contoh umum bagaimana resonansi diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari adalah penerapan resonansi bunyi. Beragam alat musik diproduksi berdasarkan fenomena resonansi. Sejumlah alat musik biasanya dirancang memiliki lubang udara yang ikut bergetar ketika alat musik tersebut dimainkan sehingga suaranya terdengar lebih keras. Beberapa alat musik tersebut diantaranya: suling,bedug, kendang,ketipung, gitar dsb.
Adanya gejala Resonansi benar-benar bermanfaat dalam bidang musik. Sebuah Dawai tak bisa membuat bunyi yang keras bila tak dilengkapi dengan suatu kotak resonansi. Pada sebuah gitar ada sebuah kotak sebagai kolom udara dimana udara di dalamnya turut bergetar jika senar gitar dipetik. Udara dalam kotak gitar itu bergerak menggunakan frekuensi dengan besaran yang sama dengan yang dihasilkan oleh senar gitar. Udara dalam tabung gamelan pun akan bergetar apabila lempeng logam dari gamelan itu dipukul. Bila alat musik gamelan itu tak memiliki tabung atau kotak kolom udara di bawah lempeng logam, Anda tak akan bisa mendengar kerasnya bunyi gamelan itu.
Sebenarnya pengertian resonansi tidak terbatas pada getaran yang mengakibatkan suara saja. Namun karena pengaplikasiannya paling sering terjadi terutama untuk keperluan di bidang musik, maka resonansi pun identik dengan resonansi bunyi. Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena pengaruh getaran benda lain. Syarat terjadinya resonansi adalah frekuensi alami kedua sumber bunyi harus sama atau kelipantannya.
Sebagai contoh. Seutas dawai bergetar sehingga menghasilkan bunyi dengan frekuensi fo di dekat lubang sebuah pipa organa terbuka yang memiliki frekuensi alamiah fi maka resonansi terjadi jika fo = fi. Percobaan mengenai resonansi yang umum dilakukan adalah dengan menggunakan dua garpu tala. Dua garputala tersebut mempunyai frekuensi sama. Jika garputala A digetarkan, maka garputala B akan ikut bergetar karena adanya resonansi.
 Percobaan lainnya untuk membuktikan terjadinya resonansi adalah dengan mencelupkan tabung yang kedua ujungnya terbuka ke dalam air secara vertikal. Rumus resonansi pada tabung air adalah:
L = (2n-1) . λ / 4
Keterangan:
  • L = panjang kolom udara pada tabung air (cm)
  • n = 1, 2, 3, ….
  • n = 1 jika terjadi resonansi pertama
  • n = 2 jika terjadi resonansi kedua
  • λ = panjang gelombang
rumus dari resonansi
rumus resonansi
l = panjang kolom udara di atas permukaan air dalam tabung (m)
n = resonansi ke-n (n = 1, 2, 3, …)
λ = panjang gelombang (m)  ;  λ = V (cepat rambat suara di udara) x F(frekwensi)
contoh soal :
Sebuah sumber bunyi beresonansi pertama kali pada saat tinggi kolom udara 100 cm. Jika pada frekuensi sumber bunyi 350 Hz, maka hitunglah:
  1. Panjang gelombangnya?
  2. Panjang kolom ketiga ketika terjadi resonansi?


Penyelesaian:
Diketahui:
l = 50 cm => 0,5 m
f = 250 Hz
jawab :
a. Menghitung panjang gelombang.
0.5 = {[2(1) - 1] / 4} x λ 0.5 / 0.25 = λ λ =  2 m
b. Penjang Kolom Ke-3
l= {[2(3) - 1] / 4} x 2 l= 5/2 l= 2.5 m
Resonansi dalam Fisika – Jika bandul kamu ayunkan, bandul akan bergetar dengan frekuensi alamiahnya. Bandul yang panjang talinya sama akan bergetar dengan frekuensi alamiah yang sama. Itulah sebabnya, ketika bandul A kamu getarkan, bandul yang panjang talinya sama akan ikut bergetar. Peristiwa seperti itu disebut resonansi.
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena getaran benda lain. Syarat terjadinya resonansi adalah frekuensi yang sama dengan sumber getarnya. Apakah pada gelombang bunyi juga terjadi resonansi?
Beberapa bandul yang digantungkan pada seutas benang dengan panjang tali yang berbeda-beda..jpg
 Beberapa bandul yang digantungkan pada seutas benang dengan panjang tali yang berbeda-beda.
Pada saat kamu menggetarkan garputala tanpa kotak, kamu akan mendengar suara lemah sekali. Akan tetapi, jika garputala tersebut kamu tekankan pada kotaknya, kamu akan mendengar garputala bersuara lebih keras. Hal itu membuktikan bahwa getaran garputala akan lebih keras jika udara di dalam kotak ikut bergetar. Pantulan yang terjadi di dalam kotak akan memperbesar suara garputala. Prinsip resonansi ini dijadikan dasar mengapa alat musik selalu dilengkapi dengan kotak.
Resonansi terjadi pada garputala yang diletakkan berhadapan..jpg
Resonansi terjadi pada garputala yang diletakkan berhadapan..jpg
Resonansi dapat terjadi pada beberapa garputala yang berfrekuensi sama jika salah satunya digetarkan. Resonansi terjadi pula pada dua buah gitar dengan menggetarkan salah satu senar sehingga senar yang sama pada gitar yang lain akan ikut bergetar.
Resonansi pada senar gitar diperlihatkan pada
Resonanasi pada senar.jpg
Resonanasi pada senar.jpg
Jika kamu memiliki dua buah gitar, letakkanlah potongan kertas kecil-kecil pada senar gitar 1, kemudian petiklah senar gitar 2. Akibatnya, potongan kertas yang diletakkan pada senar gitar 1 akan turut bergetar sehingga kertasnya jatuh.

Resonansi

Resonansi
Resonansi oleh garputala
Gambar di atas dua buah garpu tala yang mempunyai frekuensi sama diletakkan pada kotak yang diberi kotak udara. Jika garpu tala Akemudian digetarkan dengan cara dipukul dengan alat pemukul dan dibiarkan bergetar beberapa saat kemudian dipegang hingga berhenti bergetar, ternyata garpu tala B yang didekatnya terlihat masih bergetar.
Hal tersebut bisa terjadi karena getaran yang dihasilkan oleh garpu tala A merambat di udara dan menggetarkan garpu tala B. Peristiwa itu disebut resonansi. Tetapi sekitainya frekuensi garpu tala B tidak sama dengan frekuensi garpu tala A, maka garpu tala B tidak akan bergetar. Jadi, dapat disimpulkan resonansi adalah ikut bergetarnya suatu sumber bunyi akibat sumber bunyi yang lain.
Syarat terjadinya resonansi adalah frekuensi sumber-sumber bunyi tersebut sama. Akibat resonansi yaitu dapat memperkuat bunyi aslinya. Beberapa alat yang dapat menunjukkan peristiwa resonansi antara lain sebagai berikut.

Resonansi Pada Beban Yang Digantung Dengan Tali

Resonansi Pada Benda Menggantung
Tiga buah batu yang digantung dengan benang
  • Pada saat beban A diayun ternyata beban B ikut berayun, beban C diam.
  • Pada saat beban B diayun ternyata beban A ikut berayun, beban C diam.
  • Pada saat beban C diayun beban A diam dan beban B diam.
Maka pada beban yang digantung dengan tali dapat diambil kesimpulan agar dapat terjadi resonansi panjang tali penggantung harus sama.

Resonansi Kolom Udara

Jika garpu tala dengan frekuensi tertentu dibunyikan di atas kolom udara, kemudian kolom udara digerakkan naik turun, maka suatu saat terdengar bunyi yang lebih keras dari bunyi aslinya secara berulang-ulang. Pada saat terdengar bunyi yang keras dari bunyi aslinya tersebut dikatakan dalam kolom udara terjadi peristiwa resonansi.
  • Pada saat terjadi perkerasan pertama dikatakan terjadi resonansi I.
  • Pada saat terjadi perkerasan kedua dikatakan terjadi resonansi II.
Resonansi Kolom Udara
Resonansi Kolom Udara
Pada saat terjadi perkerasan ketiga dikatakan terjadi resonansi III dan seterusnya
  • Resonansi I syaratnya jika L = 1/4 λ
  • Resonansi IIsyaratnya jika L = 3/4 λ
  • Resonansi III syaratnya jika L =5/4 λ
Keterangan:
L adalah panjang kolom udara di atas permukaan air. λ adalah panjang gelombang bunyi yang terbentuk.
Dengan percobaan resonansi pada kolom udara tersebut dapat ditentukan kecepatan bunyi di udara pada saat itu dengan menggunakan persamaan :
V = λ . f
Dimana :
v adalah kecepatan bunyi (dalam m/detik)
λ adalah panjang gelombang (dalam meter)
f adalah frekuensi sumber bunyi (dalam Hz)
Jika getaran yang didengar lebih kuat, ini menunjukkan adanya resonansi dari udara di dalam tabung. Dengan demikian adanya resonansi bunyi, mengakibatkan bunyi asli menjadi lebih keras. Pada alat-alat seperti gitar, biola, kentongan, beduk, dan lain-lain diberi kotak yang berisi udara. Hal ini dimaksudkan karena udara mudah beresonansi maka bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat tersebut menjadi lebih keras.

Resonansi Selaput Tipis

Bagian yang sangat penting pada telinga kita dalah gendang pendengaran. Bagaimana jika gendang pendengaran kita rusak? Selaput gendang sangat mudah beresonansi. Jika ada bunyi dari luar yang masuk lewat lubang telinga maka selaput gendang pendengaran akan bergetar. Dengan adanya getaran ini, terjadilah resonansi.
Akibat resonansi, kita dapat mendengar bunyi-bunyi di sekitar kita. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa syarat terjadinya resonansi adalah :
  1. frekuensinya sama;
  2. ada selaput tipis;
  3. ada ruang udara yang panjangnya sama dengan bilangan ganjil 1/4 kali panjang gelombang.

Resonansi Dapat Memperkuat Bunyi Asli

Bunyi yang dihasilkan garpu tala sebenarnya tidak terlalu keras. Namun, ketika terjadi resonansi dengan kolom udara, suara garpu tala menjadi cukup nyaring terdengar. Di sekitar selaput suara manusia terdapat udara. Ketika selaput suara bergetar, udara ini akan ikut bergetar. Getaran udara ini akan mengakibatkan suara manusia terdengar nyaring.

Kerugian Akibat Resonansi

Tidak selamanya resonansi menguntungkan. Bunyi ledakan bom yang sangat keras dapat menimbulkan getaran yang dapat meruntuhkan gedung-gedung. Getaran kereta api yang lewat menyebabkan bagianbagian rumah yang ada di pinggir rel ikut bergetar. Jika hal ini terjadi terus-menerus dan dalam waktu yang lama maka rumah akan cepat rusak karena proses resonansi. Peristiwa bergetarnya kaca jendela rumah Apri di atas merupakan contoh dari peristiwa resonansi bunyi.  Untuk memahami maksud dan arti resonansi simak gambar berikut,
resonansi pada dua buah garpu tala
Ketika ada dua buah garpu tala seperti gambar di atas memiliki frekuensi sama, misal saja 300 Hz dan letaknya saling berdekatan, jika salah satu garpu tala Sobat pukul sampai bergetar maka garpu tala yang lain akan ikut bergetar. (Apa itu getaran? Silahkan baca di sini). Garpu tala kedua telah beresonansi karena ia bergetar akibat getaran dari garpu tala yang lain yang mempunyai frekuensi sama. Jadi dapat disimpulkan bahwa Resonansi adalah peritiwa ikut bergetarnya suatu benda karena terpengaruh getaran benda lain yang memiliki frekuensi sama.
Resonansi berasal dari bahasa latin yang berarti berbunyi kembali “resound”. Bergetar karena getaran benda lain untuk kemudian bergetar bersama-sama. Peristiwa resonansi umunya banyak dijumpai pada berbagai alat musik. Misalnya pada 1 set kendang, ketika membran kendang yang satu sobat tabuh maka membran yang lain akan ikut bergetar.  Contoh lain adalah pada tabung atau gelas yang diisi air yang dipukul dengan menggunakan sendok atau garputala. Tabung yang memiliki ketinggian air yang sama akan ikut bergetar.

Keuntungan dan Kerugian Resonansi

Resonansi bisa sangat menguntungkan namun juga bisa sangat merugikan bagi kita. Dengan adanya resonansi yang terkendali kita bisa merasakan merdu dan nyaringnya bunyi dari berbagai alat musik. Misalnya pada gamelan, beberapa instrumen gamelan terbuat dari kayu atau logam yang lubang yang di bagian bawahnya terbuka. Jika alat tersebut dipukul udara di dalamnya akan ikut bergetar sehingga bunyinya terdengar lebih nyaring dan merdu. Alat musik lain yang memanfaatkan peristiwa resonansi antara lain harmonika, seruling, gitar, pianikan dan alat-alat musik lainnya.
Selain memberikan suara yang nyaring, resonansi juga bisa merugikan bagi manusia jika tidak terkendali. Resonansi dari bunyi yang sangat keras seperti dari halilintar, ledakan bom, dan dentuman supersonik lainnya bisa menyebabkan kaca di rumah, bangunan, dan kaca kendaraan
. Apa kegunaan atau aplikasi dari rangkaian resonansi ?
Secara umum, rangkaian resonansi menyediakan dua keuntungan besar pada alat pengubah daya. Keuntungan pertama berkaitan dengan permasalahan kualitas komponen frekuensi keluaran. Rangkaian resonansi dapat dipakai sebagai sarana penyaring alami dari komponen frekuensi keluaran yang diinginkan. Tambahan lagi, fungsi penyaring tersebut tetap terjaga walaupun frekuensi keluaran yang tidak diinginkan tersebut rendah ataupun sangat dekat dengan frekuensi keluaran yang diinginkan. Keuntungan kedua yang diperoleh adalah berhubungan dengan aksi penyakelaran (switching action). Setiap piranti penyakelar daya, dalam pengoperasian transisinya, akan selalu menghasilkan sejumlah rugi penyakelaran (switching loss) dalam bentuk panas misalnya.
Besarnya rugi penyakelaran bergantung pada level kapasitas daya yang dikeluarkan pada saat penyakelaran. Sebagai contoh, piranti penyakelar yang berusaha untuk mengalirkan arus besar pada saat penyambungan (just turned on), setelah sebelumnya menahan atau memblokir tegangan tinggi akan menghasilkan rugi penyakelaran yang juga tinggi. Dengan kata lain, rugi pada saat penyakelaran Ploss = V@turn-off * I@turn-on, menjadi besar karena tegangan V@turn-off tinggi dan arus I@turn-on juga tinggi. Fenomena ini yang dikenal dengan nama Penyakelaran Berdaya Tinggi (High-Power Switching).
Rangkaian resonansi inilah yang kemudian digunakan untuk mengatasi fenomena merugikan tersebut. Apabila dirancang dengan benar, maka rangkaian resonansi dapat dimanfaatkan untuk operasi transisi penyakelaran pada saat piranti penyakelar bertegangan rendah atau berarus rendah atau malah kedua-duanya. Maka dari itu, aksi penyakelaran dengan metoda resonansi ini sering disebut dibanyak tulisan sebagai metoda penyakelaran lembut (Soft Switching). Dengan operasi penyakelaran resonansi yang sedemikian rupa, maka rugi penyakelaranpun akan dapat ditekan seminimal mungkin sehingga penyediaan alat pengubah daya yang jsuh lebih efisien dapat terwujud
Apa pengaruh factor kualitas pada rangkaian resonansi ?
Pada resonansi nilai R sangat menentukan arus dan tegangan. R=100ΩΩVVCC==--j53Vj53Vii
– Bila R=10k 10kΩΩVVCC= = --j0.53 Vj0.53 Vii
– Bila R=1 1ΩΩVVCC= = --j5300 Vj5300 Vii
Nilai resistansi R disini adalah nilai R total dalam hubungan seri dengan L dan C.
Faktor kualitas rangkaian (resonansi resonansi) ) didefinisikan sebagai perbandingan energi maksimum tersimpan dibandingkan daya terdisipasi per siklus.
faktor kualitas ini akan menentukan sifat selektifitas rangkaian tuning yang akan di turunkan kemudian. Sedangkan selektifitas di definisikan sebagai kemampuan untuk memisahkan suatu frekuensi dari kelompok frekuensi yang lain dalam satu band frekuensi.
Resonansi secara singkat dapat dikatakan dengan suatu molekul yang strukturnya sama tetapi konfigurasi elektronnya berbeda. Masing-masing struktur resonan dapat melambangkan struktur Lewis, dengan hanya satu ikatan kovalen antara masing-masing pasangan atom. Beberapa struktur Lewis digunakan bersama-sama untuk menjelaskan struktur molekul. Namun struktur tersebut tidak tetap, melainkan ada sebuah osilasi antara ikatan rangkap dengan elektron, saling berbolak-balik. Maka dari itu disebut dengan resonansi. Struktur yang sebenarnya mungkin saja adalah peralihan dari dua struktur resonan. Bentuk peralihan (intermediet) dari struktut resonan disebut dengan hibrida resonan.
Kebanyakan struktur kimia dapat digambarkan dengan mudah menggunakan struktur Lewis maupun Kekule, akan tetapi masalah menarik akan muncul berhubungan dengan penggambaran struktur. resonansi. Mari kita lihat struktur nitrometana. Dengan menggambarkan struktur Lewis dari nitrometana, kita membutuhkan ikatan rangkap pada satu oksigen dan ikatan tunggal pada oksigen yang lainnya. Tetapi pada atom oksigen yang manakah akan kita tempatkan ikatan rangkap atau tunggal tersebut? Oksigen yang bawahkah, atau yang atas?
Nitrometana memiliki dua atom oksigen yang berbeda apabila kita menggambarkannya dengan struktur Lewis, padahal hasil eksperimen membuktikan bahwa kedua oksigen tersebut adalah ekuivalen. Kedua ikatan nitrogen-oksigen memiliki panjang ikatan yang sama, yaitu 122 pm, padahal panjang ikatan tunggal antara nitrogen-oksigen adalah 130 pm dan nitrogen-oksigen rangkap dua adalah 116 pm. Dengan kata lain, kedua struktur Lewis di atas adalah benar secara individual, tetapi struktur yang lebih tepat adalah intermediet dari keduanya. Bentuk intermediet tersebut dinamakan hibrida resonan. Masalah yang kemudian muncul adalah bahwa struktur Lewis dan struktur garis-ikatan tidak dapat menggambarkan dengan tepat bentuk dari hibrida resonan. Kedua bentuk struktur Lewis secara individual disebut bentuk resonan, dan lambang dari resonansi adalah tanda panah dengan mata panah di kedua ujungnya ( ). Perbedaan bentuk resonan haya terdapat pada letak ikatan π dan pasangan elektron bebasnya. Atom atom itu sendiri tidak mengalami perubahan posisi.
Sifat Umum Resonansi
Molekul atau ion yang dapat beresonansi mempunyai sifat-sifat berikut:
  1. Dapat dituliskan dalam beberapa struktur Lewis yang disebut dengan struktur resonan. Tetapi tidak satupun struktur tersebut melambangkan bentuk asli molekul yang bersangkutan.
  2. Di antara struktur yang saling beresonansi bukanlah isomer. Perbedaan antar struktur hanyalah pada posisi elektron, bukan posisi inti.
  3. Masing-masing struktur Lewis harus mempunyai jumlah elektron valensi dan elektron tak berpasangan. yang sama.
  4. Ikatan yang mempunyai orde ikatan yang berbeda pada masing-masing struktur tidak mempunyai panjang ikatan yang khas.
  5. Struktur yang sebenarnya mempunyai energi yang lebih rendah dibandingkan energi masing-masing struktur resonan.


Aturan Struktur Resonansi
Aturan-Aturan Resonansi
Ada beberapa petunjuk penting untuk menuliskan struktur resonansi (biasa disebut struktur kanonik) dan untuk prakiraan secara kualitatif tentang pentingnya.
i. Struktur resonansi adalah perubahan bolak-balik oleh satu atau sederet
pergeseran elektron.
Biasanya satu senyawa dapat dituliskan dengan satu struktur yang baik untuknya, dan beberapa struktur yang lain diturunkan dari struktur pertama tersebut untuk keperluan konsistensi dengan semua sifat-sifatnya yang teramati. Sebagai ilustrasi, kovalensi unsur-unsur di dalam vinil klorida, rumus molekul dan prinsip-prinsip kimia organik klasik mengarah pada struktur 10a sebagai rumus struktur yang baik untuk senyawa tersebut. Akan tetapi bila dikaitkan dengan hasil penghitungan panjang ikatan C-Cl, ikatan tersebut jauh lebih pendek daripada ikatan C-Cl dalam alkil klorida sederhana (1,78 Å), momen dipole-nya lebih kecil (1,44 D) daripada etil klorida (2,05 D), dan lebih inert terhadap nukleofil; maka bentuk struktur 10b dipandang memberi kontribusi yang penting kepada struktur hibrida resonansi vinil klorida. Struktur 10b diturunkan dari struktur 10a melalui dua pergeseran elektron yang melibatkan pasangan elektron bebas dan elektron π.
Stabilisasi Resonansi
Bila suatu struktur merupakan hibrida resonansi dari dua atau lebih struktur resonansi maka energi struktur yang nyata adalah lebih rendah dari setiap struktur resonansi tunggal. Struktur nyata dikatakan distabilkan resonansi. Semakin banyak kemungkinan membentuk struktur resonansi, maka semakin stabil struktur nyata senyawa tersebut.
Stabilasi resonansi adalah paling penting bila dua atau lebih struktur resonansi untuk suatu senyawa adalah ekivalen dalam energy. Suatu struktur resonansi berenergi tinggi dan kecil sumbangannya penambahan stabilisasinya kecil.
Alasan dari perbedaan energy antara struktur resonansi hipotetik dan struktur yang nyata dari suatu senyawa tak seluruhnya dimengerti. Tentu sebagian dari alasannya adalah bahwa electron yang terdelokalisasi ditarik ke lebih dari satu inti. Secara umum adalah benar bahwa system dengan delokalisasi electron atau muatan electron adalah berenergi lebih rendah dan kestabilannya lebih besar daripada system dengan electron atau muatan electron terlokalisasi.
Alasan utama bahwa asam karboksilat bersifat asam adalah bahwa ion karboksilat distabilkan oleh delokalisasi muatan negative setelah pemindahan proton. Ikatan C-X dalam molekul organik, jika mengadakan pemutusan ikatan secara heterolitik, bila atom X mempunyai elektronegatifitas yang lebih besar dari atom karbon; maka pasangan elektron akan terbawa ke daerah X, sehingga terjadi ion positif dan ion negatif.
           





Jumat, 28 Agustus 2015

Civil Adventure

Hallo blogger mania , terimakasih untuk meluangkan waktunya membaca tulisan saya.. Disini saya akan menulis beberapa hal mengenai "Civil Adventure" . Ini adalah tradisi dari "para tetua" maksud saya disini adalah tradisi yg sudah ada sejak jurusan teknik sipil di kampus saya ada. Saya akan membahasnya lebih lanjut dengan arti dan tujuan sebenarnya kegiatan ini diadakan. Sebelumnya saya ingin meminta maaf yang sebesar - besar jika ada penulisan yg salah. Saya tdk bermaksud untuk menyalahi atau mengurui. Ini murni pendapat dari pemikiran saya sendiri. Well, selamat membaca. Sekali lagi diminta kedewasaan dari pembaca untuk menyikapi tulisan saya. Enjoy it
"Civil Adventure" dari kata-katanya kita sudah dapat mengartikan bahwa ini adalah "petualangan sipil" ini adalah tradisi dari kampus saya. Saya adalah salah satu mahasiswi semester 7 yg sedang dalam masa dimana "hampir gila" di dalam jurusan ini. Yaa begitulah kakak senior saya mengatakannya dan skg saya pun merasakannya eetttsss kembali ke tooooopiiikk *mirip tukul bilang kembali ke laptop*
Civil adventure merupakan salah satu bagian dari kegiatan penerimaan mahasiswa baru yg diadakan tiap tahun,yg  biasa di sebut ospek jurusan. Ini merupakan kegiatan dimana calon maba "mahasiswa baru" dapat mengenal senior maupun dosen yg mengajar mereka di jurusan tersebut. Dalam kegiatan ini juga para maba dituntut untuk aktif,cekatan dan mampu berinteraksi dengan org baru *para senior* dan menuntut merubah kebiasaan mereka yg "dulu" semasa menengah atas untuk lebih berani pada masa perkuliahan . Dimana kita semua tahu seorang mahasiswa selalu dipandang sebagai makhluk yang mempunyai semangat juang yang tinggi, tidak sedikit suara mahasiswa selalu didengar oleh para pejabat pemerintahan. Naah salah satu tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan situasi dan kondisi  perkuliahan ini kpd calon maba, walaupun ada yg blg tidak usah mengikuti kegiatan ini toh nanti juga di kampus mereka bisa beradaptasi dan mengikuti situasi di kampus. Memang saya juga setuju dengan pendapat tersebut tapi bisa dilihat para maba yg tdk mengikuti kegiatan ospek jurusan ini tidak mempunyai cerita kelak , karena ini sudah tradisi. Tradisi yang diturunkan dari para senior terdahulu kami di jurusan. Para maba yang tidak mengikuti kegiatan ini juga secara otomatis mereka tidak mengenal dengan baik para senior dikampus maupun alumni. Dari kegiatan ini diharapkan keikutsertaan para maba dan menyikapi setiap acara yg diselenggarakan panitia pada kegiatan ini.
"Tradisi" kegiatan ini berpacu pada kebiasaan yg sudah ada sejak dulu. Dimana yg kita tahu arti tradisi sendiri adalah "meneruskan informasi, kepercayaan serta kebiasaan-kebiasaan, baik dengan kata-kata ataupun dengan teladan hidup dari satu generasi ke generasi lainnya tanpa petunjuk tertulis. Dengan kata lain, pemikiran-pemikiran serta nilai-nilai dari satu generasi diwariskan kepada generasi berikutnya" naaaahhh sudah jelaskan sekarang apa maksud kegiatan ini. Ospek jurusan pada kampus saya khususnya pada jurusab sipil sangat dinanti oleh senior. Bukan hanya untuk meneruskan tradisi tapi disini ajang untuk menuntut setiap mahasiswa lama untuk mampu mengendalikan emosi dan memberikan contoh yang baik kepada mahasiswa baru yang mana mereka sama sekali belum mengerti mau buat apa di kampus.
Pada "Civil Adventure" sendiri di libatkan para senior serta alumni yang mana mereka membentuk pos - pos pada setiap angkatan . Saya sendiri selaku senior yg mana berada pada pos angkatan 2012. Disini setiap pos diberi tanggungjawab untuk memberikan materi dimana panitia sudah memberikan tema untuk setiap pos.  Tema pos kami pada saat kegiatan tersebut adalah "ketangkasan" dimana dari tema/ materi tersebut kami selaku angkatan 2012 dituntut untuk memberikan materi mengenai tema tersebut.
Pada saat kegiatan tersebut berlangsung para maba dibagi dalam beberapa kelompok. 1 kelompok terdiri dari 7-9 anggota. Tiap kelompok mempunyai nama kelompok dan yel" untuk memperkenalkan kelompok mereka. Tiap pos diberi batas waktu untuk memberikan materi kepada setiap kelompok.
Disini para maba diwajibkan untuk mengikuti setiap instruktur yg diberikan oleh para senior ditiap pos. Kami juga para senior diberikan peringatan dari awal kegiatan dengan mendatangani surat yg berisi untuk bertanggungjawab pada setiap maba yang melewati pos kami. Dan kami juga tidak diperkenankan untuk menyentuh maba yang akan melewati pos kami.
Kebijakan ini sudah di setujui oleh para alumni , senior dan dekan yang ada di jurusan kami.
Kegiatan ini juga tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya kebijakan , perhatian dan kedewasaan dari para senior maupun alumni yang masih sangat baik memperhatikan para junior mereka di kampus.
Civil Adventure sekarang bukan sesuatu yang harus ditakutkan, malah sesuatu yang sangat dinanti. Krn pada kegiatan ini para maba mampu mengenal dan berinteraksi dengan para senior tanpa malu dan ragu.
Terimakasih sudah membaca tulisan yg sangat singkat ini. Sekali lagi saya mohon maaf dengan tulisan yg mungkin masih perlu banyak koreksi dari para blogger mania. Akhir kata selamat menikmati tulisan saya selanjutnya. Tuhan Yesus berkati selalu. ❤❤��

Kamis, 06 Agustus 2015

pengertian Resonansi



RESONANSI
Resonansi merupakan peristiwa ikut bergetarnya sebuah benda disebabkan getaran dari benda lain yang mempunyai frekuensi yang sama atau mempunyai frekuensi dengan nilai yang merupakan kelipatan bilangan bulat dari frekuensi benda tersebut. Contoh yang paling mudah untuk dilihat adalah apabila kita memukul beduk pada satu sisi, maka pasti sisi yang lainnya pun akan turut bergetar sehingga menciptakan bunyi yang lebih keras.
Penerapan Resonansi dalam Kehidupan
Fenomena Resonansi sangat berguna pada kehidupan kita setiap harinya. Contoh umum bagaimana resonansi diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari adalah penerapan resonansi bunyi. Beragam alat musik diproduksi berdasarkan fenomena resonansi. Sejumlah alat musik biasanya dirancang memiliki lubang udara yang ikut bergetar ketika alat musik tersebut dimainkan sehingga suaranya terdengar lebih keras. Beberapa alat musik tersebut diantaranya: suling,bedug, kendang,ketipung, gitar dsb.
Adanya gejala Resonansi benar-benar bermanfaat dalam bidang musik. Sebuah Dawai tak bisa membuat bunyi yang keras bila tak dilengkapi dengan suatu kotak resonansi. Pada sebuah gitar ada sebuah kotak sebagai kolom udara dimana udara di dalamnya turut bergetar jika senar gitar dipetik. Udara dalam kotak gitar itu bergerak menggunakan frekuensi dengan besaran yang sama dengan yang dihasilkan oleh senar gitar. Udara dalam tabung gamelan pun akan bergetar apabila lempeng logam dari gamelan itu dipukul. Bila alat musik gamelan itu tak memiliki tabung atau kotak kolom udara di bawah lempeng logam, Anda tak akan bisa mendengar kerasnya bunyi gamelan itu.
Sebenarnya pengertian resonansi tidak terbatas pada getaran yang mengakibatkan suara saja. Namun karena pengaplikasiannya paling sering terjadi terutama untuk keperluan di bidang musik, maka resonansi pun identik dengan resonansi bunyi. Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena pengaruh getaran benda lain. Syarat terjadinya resonansi adalah frekuensi alami kedua sumber bunyi harus sama atau kelipantannya.
Sebagai contoh. Seutas dawai bergetar sehingga menghasilkan bunyi dengan frekuensi fo di dekat lubang sebuah pipa organa terbuka yang memiliki frekuensi alamiah fi maka resonansi terjadi jika fo = fi. Percobaan mengenai resonansi yang umum dilakukan adalah dengan menggunakan dua garpu tala. Dua garputala tersebut mempunyai frekuensi sama. Jika garputala A digetarkan, maka garputala B akan ikut bergetar karena adanya resonansi.
 Percobaan lainnya untuk membuktikan terjadinya resonansi adalah dengan mencelupkan tabung yang kedua ujungnya terbuka ke dalam air secara vertikal. Rumus resonansi pada tabung air adalah:
L = (2n-1) . λ / 4
Keterangan:
  • L = panjang kolom udara pada tabung air (cm)
  • n = 1, 2, 3, ….
  • n = 1 jika terjadi resonansi pertama
  • n = 2 jika terjadi resonansi kedua
  • λ = panjang gelombang
rumus dari resonansi
rumus resonansi
l = panjang kolom udara di atas permukaan air dalam tabung (m)
n = resonansi ke-n (n = 1, 2, 3, …)
λ = panjang gelombang (m)  ;  λ = V (cepat rambat suara di udara) x F(frekwensi)
contoh soal :
Sebuah sumber bunyi beresonansi pertama kali pada saat tinggi kolom udara 100 cm. Jika pada frekuensi sumber bunyi 350 Hz, maka hitunglah:
  1. Panjang gelombangnya?
  2. Panjang kolom ketiga ketika terjadi resonansi?


Penyelesaian:
Diketahui:
l = 50 cm => 0,5 m
f = 250 Hz
jawab :
a. Menghitung panjang gelombang.
0.5 = {[2(1) - 1] / 4} x λ 0.5 / 0.25 = λ λ =  2 m
b. Penjang Kolom Ke-3
l= {[2(3) - 1] / 4} x 2 l= 5/2 l= 2.5 m
Resonansi dalam Fisika – Jika bandul kamu ayunkan, bandul akan bergetar dengan frekuensi alamiahnya. Bandul yang panjang talinya sama akan bergetar dengan frekuensi alamiah yang sama. Itulah sebabnya, ketika bandul A kamu getarkan, bandul yang panjang talinya sama akan ikut bergetar. Peristiwa seperti itu disebut resonansi.
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena getaran benda lain. Syarat terjadinya resonansi adalah frekuensi yang sama dengan sumber getarnya. Apakah pada gelombang bunyi juga terjadi resonansi?
Beberapa bandul yang digantungkan pada seutas benang dengan panjang tali yang berbeda-beda..jpg
 Beberapa bandul yang digantungkan pada seutas benang dengan panjang tali yang berbeda-beda.
Pada saat kamu menggetarkan garputala tanpa kotak, kamu akan mendengar suara lemah sekali. Akan tetapi, jika garputala tersebut kamu tekankan pada kotaknya, kamu akan mendengar garputala bersuara lebih keras. Hal itu membuktikan bahwa getaran garputala akan lebih keras jika udara di dalam kotak ikut bergetar. Pantulan yang terjadi di dalam kotak akan memperbesar suara garputala. Prinsip resonansi ini dijadikan dasar mengapa alat musik selalu dilengkapi dengan kotak.
Resonansi terjadi pada garputala yang diletakkan berhadapan..jpg
Resonansi terjadi pada garputala yang diletakkan berhadapan..jpg
Resonansi dapat terjadi pada beberapa garputala yang berfrekuensi sama jika salah satunya digetarkan. Resonansi terjadi pula pada dua buah gitar dengan menggetarkan salah satu senar sehingga senar yang sama pada gitar yang lain akan ikut bergetar.
Resonansi pada senar gitar diperlihatkan pada
Resonanasi pada senar.jpg
Resonanasi pada senar.jpg
Jika kamu memiliki dua buah gitar, letakkanlah potongan kertas kecil-kecil pada senar gitar 1, kemudian petiklah senar gitar 2. Akibatnya, potongan kertas yang diletakkan pada senar gitar 1 akan turut bergetar sehingga kertasnya jatuh.

Resonansi

Resonansi
Resonansi oleh garputala
Gambar di atas dua buah garpu tala yang mempunyai frekuensi sama diletakkan pada kotak yang diberi kotak udara. Jika garpu tala Akemudian digetarkan dengan cara dipukul dengan alat pemukul dan dibiarkan bergetar beberapa saat kemudian dipegang hingga berhenti bergetar, ternyata garpu tala B yang didekatnya terlihat masih bergetar.
Hal tersebut bisa terjadi karena getaran yang dihasilkan oleh garpu tala A merambat di udara dan menggetarkan garpu tala B. Peristiwa itu disebut resonansi. Tetapi sekitainya frekuensi garpu tala B tidak sama dengan frekuensi garpu tala A, maka garpu tala B tidak akan bergetar. Jadi, dapat disimpulkan resonansi adalah ikut bergetarnya suatu sumber bunyi akibat sumber bunyi yang lain.
Syarat terjadinya resonansi adalah frekuensi sumber-sumber bunyi tersebut sama. Akibat resonansi yaitu dapat memperkuat bunyi aslinya. Beberapa alat yang dapat menunjukkan peristiwa resonansi antara lain sebagai berikut.

Resonansi Pada Beban Yang Digantung Dengan Tali

Resonansi Pada Benda Menggantung
Tiga buah batu yang digantung dengan benang
  • Pada saat beban A diayun ternyata beban B ikut berayun, beban C diam.
  • Pada saat beban B diayun ternyata beban A ikut berayun, beban C diam.
  • Pada saat beban C diayun beban A diam dan beban B diam.
Maka pada beban yang digantung dengan tali dapat diambil kesimpulan agar dapat terjadi resonansi panjang tali penggantung harus sama.

Resonansi Kolom Udara

Jika garpu tala dengan frekuensi tertentu dibunyikan di atas kolom udara, kemudian kolom udara digerakkan naik turun, maka suatu saat terdengar bunyi yang lebih keras dari bunyi aslinya secara berulang-ulang. Pada saat terdengar bunyi yang keras dari bunyi aslinya tersebut dikatakan dalam kolom udara terjadi peristiwa resonansi.
  • Pada saat terjadi perkerasan pertama dikatakan terjadi resonansi I.
  • Pada saat terjadi perkerasan kedua dikatakan terjadi resonansi II.
Resonansi Kolom Udara
Resonansi Kolom Udara
Pada saat terjadi perkerasan ketiga dikatakan terjadi resonansi III dan seterusnya
  • Resonansi I syaratnya jika L = 1/4 λ
  • Resonansi IIsyaratnya jika L = 3/4 λ
  • Resonansi III syaratnya jika L =5/4 λ
Keterangan:
L adalah panjang kolom udara di atas permukaan air. λ adalah panjang gelombang bunyi yang terbentuk.
Dengan percobaan resonansi pada kolom udara tersebut dapat ditentukan kecepatan bunyi di udara pada saat itu dengan menggunakan persamaan :
V = λ . f
Dimana :
v adalah kecepatan bunyi (dalam m/detik)
λ adalah panjang gelombang (dalam meter)
f adalah frekuensi sumber bunyi (dalam Hz)
Jika getaran yang didengar lebih kuat, ini menunjukkan adanya resonansi dari udara di dalam tabung. Dengan demikian adanya resonansi bunyi, mengakibatkan bunyi asli menjadi lebih keras. Pada alat-alat seperti gitar, biola, kentongan, beduk, dan lain-lain diberi kotak yang berisi udara. Hal ini dimaksudkan karena udara mudah beresonansi maka bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat tersebut menjadi lebih keras.

Resonansi Selaput Tipis

Bagian yang sangat penting pada telinga kita dalah gendang pendengaran. Bagaimana jika gendang pendengaran kita rusak? Selaput gendang sangat mudah beresonansi. Jika ada bunyi dari luar yang masuk lewat lubang telinga maka selaput gendang pendengaran akan bergetar. Dengan adanya getaran ini, terjadilah resonansi.
Akibat resonansi, kita dapat mendengar bunyi-bunyi di sekitar kita. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa syarat terjadinya resonansi adalah :
  1. frekuensinya sama;
  2. ada selaput tipis;
  3. ada ruang udara yang panjangnya sama dengan bilangan ganjil 1/4 kali panjang gelombang.

Resonansi Dapat Memperkuat Bunyi Asli

Bunyi yang dihasilkan garpu tala sebenarnya tidak terlalu keras. Namun, ketika terjadi resonansi dengan kolom udara, suara garpu tala menjadi cukup nyaring terdengar. Di sekitar selaput suara manusia terdapat udara. Ketika selaput suara bergetar, udara ini akan ikut bergetar. Getaran udara ini akan mengakibatkan suara manusia terdengar nyaring.

Kerugian Akibat Resonansi

Tidak selamanya resonansi menguntungkan. Bunyi ledakan bom yang sangat keras dapat menimbulkan getaran yang dapat meruntuhkan gedung-gedung. Getaran kereta api yang lewat menyebabkan bagianbagian rumah yang ada di pinggir rel ikut bergetar. Jika hal ini terjadi terus-menerus dan dalam waktu yang lama maka rumah akan cepat rusak karena proses resonansi. Peristiwa bergetarnya kaca jendela rumah Apri di atas merupakan contoh dari peristiwa resonansi bunyi.  Untuk memahami maksud dan arti resonansi simak gambar berikut,
resonansi pada dua buah garpu tala
Ketika ada dua buah garpu tala seperti gambar di atas memiliki frekuensi sama, misal saja 300 Hz dan letaknya saling berdekatan, jika salah satu garpu tala Sobat pukul sampai bergetar maka garpu tala yang lain akan ikut bergetar. (Apa itu getaran? Silahkan baca di sini). Garpu tala kedua telah beresonansi karena ia bergetar akibat getaran dari garpu tala yang lain yang mempunyai frekuensi sama. Jadi dapat disimpulkan bahwa Resonansi adalah peritiwa ikut bergetarnya suatu benda karena terpengaruh getaran benda lain yang memiliki frekuensi sama.
Resonansi berasal dari bahasa latin yang berarti berbunyi kembali “resound”. Bergetar karena getaran benda lain untuk kemudian bergetar bersama-sama. Peristiwa resonansi umunya banyak dijumpai pada berbagai alat musik. Misalnya pada 1 set kendang, ketika membran kendang yang satu sobat tabuh maka membran yang lain akan ikut bergetar.  Contoh lain adalah pada tabung atau gelas yang diisi air yang dipukul dengan menggunakan sendok atau garputala. Tabung yang memiliki ketinggian air yang sama akan ikut bergetar.

Keuntungan dan Kerugian Resonansi

Resonansi bisa sangat menguntungkan namun juga bisa sangat merugikan bagi kita. Dengan adanya resonansi yang terkendali kita bisa merasakan merdu dan nyaringnya bunyi dari berbagai alat musik. Misalnya pada gamelan, beberapa instrumen gamelan terbuat dari kayu atau logam yang lubang yang di bagian bawahnya terbuka. Jika alat tersebut dipukul udara di dalamnya akan ikut bergetar sehingga bunyinya terdengar lebih nyaring dan merdu. Alat musik lain yang memanfaatkan peristiwa resonansi antara lain harmonika, seruling, gitar, pianikan dan alat-alat musik lainnya.
Selain memberikan suara yang nyaring, resonansi juga bisa merugikan bagi manusia jika tidak terkendali. Resonansi dari bunyi yang sangat keras seperti dari halilintar, ledakan bom, dan dentuman supersonik lainnya bisa menyebabkan kaca di rumah, bangunan, dan kaca kendaraan
. Apa kegunaan atau aplikasi dari rangkaian resonansi ?
Secara umum, rangkaian resonansi menyediakan dua keuntungan besar pada alat pengubah daya. Keuntungan pertama berkaitan dengan permasalahan kualitas komponen frekuensi keluaran. Rangkaian resonansi dapat dipakai sebagai sarana penyaring alami dari komponen frekuensi keluaran yang diinginkan. Tambahan lagi, fungsi penyaring tersebut tetap terjaga walaupun frekuensi keluaran yang tidak diinginkan tersebut rendah ataupun sangat dekat dengan frekuensi keluaran yang diinginkan. Keuntungan kedua yang diperoleh adalah berhubungan dengan aksi penyakelaran (switching action). Setiap piranti penyakelar daya, dalam pengoperasian transisinya, akan selalu menghasilkan sejumlah rugi penyakelaran (switching loss) dalam bentuk panas misalnya.
Besarnya rugi penyakelaran bergantung pada level kapasitas daya yang dikeluarkan pada saat penyakelaran. Sebagai contoh, piranti penyakelar yang berusaha untuk mengalirkan arus besar pada saat penyambungan (just turned on), setelah sebelumnya menahan atau memblokir tegangan tinggi akan menghasilkan rugi penyakelaran yang juga tinggi. Dengan kata lain, rugi pada saat penyakelaran Ploss = V@turn-off * I@turn-on, menjadi besar karena tegangan V@turn-off tinggi dan arus I@turn-on juga tinggi. Fenomena ini yang dikenal dengan nama Penyakelaran Berdaya Tinggi (High-Power Switching).
Rangkaian resonansi inilah yang kemudian digunakan untuk mengatasi fenomena merugikan tersebut. Apabila dirancang dengan benar, maka rangkaian resonansi dapat dimanfaatkan untuk operasi transisi penyakelaran pada saat piranti penyakelar bertegangan rendah atau berarus rendah atau malah kedua-duanya. Maka dari itu, aksi penyakelaran dengan metoda resonansi ini sering disebut dibanyak tulisan sebagai metoda penyakelaran lembut (Soft Switching). Dengan operasi penyakelaran resonansi yang sedemikian rupa, maka rugi penyakelaranpun akan dapat ditekan seminimal mungkin sehingga penyediaan alat pengubah daya yang jsuh lebih efisien dapat terwujud
Apa pengaruh factor kualitas pada rangkaian resonansi ?
Pada resonansi nilai R sangat menentukan arus dan tegangan. R=100ΩΩVVCC==--j53Vj53Vii
– Bila R=10k 10kΩΩVVCC= = --j0.53 Vj0.53 Vii
– Bila R=1 1ΩΩVVCC= = --j5300 Vj5300 Vii
Nilai resistansi R disini adalah nilai R total dalam hubungan seri dengan L dan C.
Faktor kualitas rangkaian (resonansi resonansi) ) didefinisikan sebagai perbandingan energi maksimum tersimpan dibandingkan daya terdisipasi per siklus.
faktor kualitas ini akan menentukan sifat selektifitas rangkaian tuning yang akan di turunkan kemudian. Sedangkan selektifitas di definisikan sebagai kemampuan untuk memisahkan suatu frekuensi dari kelompok frekuensi yang lain dalam satu band frekuensi.
Resonansi secara singkat dapat dikatakan dengan suatu molekul yang strukturnya sama tetapi konfigurasi elektronnya berbeda. Masing-masing struktur resonan dapat melambangkan struktur Lewis, dengan hanya satu ikatan kovalen antara masing-masing pasangan atom. Beberapa struktur Lewis digunakan bersama-sama untuk menjelaskan struktur molekul. Namun struktur tersebut tidak tetap, melainkan ada sebuah osilasi antara ikatan rangkap dengan elektron, saling berbolak-balik. Maka dari itu disebut dengan resonansi. Struktur yang sebenarnya mungkin saja adalah peralihan dari dua struktur resonan. Bentuk peralihan (intermediet) dari struktut resonan disebut dengan hibrida resonan.
Kebanyakan struktur kimia dapat digambarkan dengan mudah menggunakan struktur Lewis maupun Kekule, akan tetapi masalah menarik akan muncul berhubungan dengan penggambaran struktur. resonansi. Mari kita lihat struktur nitrometana. Dengan menggambarkan struktur Lewis dari nitrometana, kita membutuhkan ikatan rangkap pada satu oksigen dan ikatan tunggal pada oksigen yang lainnya. Tetapi pada atom oksigen yang manakah akan kita tempatkan ikatan rangkap atau tunggal tersebut? Oksigen yang bawahkah, atau yang atas?
Nitrometana memiliki dua atom oksigen yang berbeda apabila kita menggambarkannya dengan struktur Lewis, padahal hasil eksperimen membuktikan bahwa kedua oksigen tersebut adalah ekuivalen. Kedua ikatan nitrogen-oksigen memiliki panjang ikatan yang sama, yaitu 122 pm, padahal panjang ikatan tunggal antara nitrogen-oksigen adalah 130 pm dan nitrogen-oksigen rangkap dua adalah 116 pm. Dengan kata lain, kedua struktur Lewis di atas adalah benar secara individual, tetapi struktur yang lebih tepat adalah intermediet dari keduanya. Bentuk intermediet tersebut dinamakan hibrida resonan. Masalah yang kemudian muncul adalah bahwa struktur Lewis dan struktur garis-ikatan tidak dapat menggambarkan dengan tepat bentuk dari hibrida resonan. Kedua bentuk struktur Lewis secara individual disebut bentuk resonan, dan lambang dari resonansi adalah tanda panah dengan mata panah di kedua ujungnya ( ). Perbedaan bentuk resonan haya terdapat pada letak ikatan π dan pasangan elektron bebasnya. Atom atom itu sendiri tidak mengalami perubahan posisi.
Sifat Umum Resonansi
Molekul atau ion yang dapat beresonansi mempunyai sifat-sifat berikut:
  1. Dapat dituliskan dalam beberapa struktur Lewis yang disebut dengan struktur resonan. Tetapi tidak satupun struktur tersebut melambangkan bentuk asli molekul yang bersangkutan.
  2. Di antara struktur yang saling beresonansi bukanlah isomer. Perbedaan antar struktur hanyalah pada posisi elektron, bukan posisi inti.
  3. Masing-masing struktur Lewis harus mempunyai jumlah elektron valensi dan elektron tak berpasangan. yang sama.
  4. Ikatan yang mempunyai orde ikatan yang berbeda pada masing-masing struktur tidak mempunyai panjang ikatan yang khas.
  5. Struktur yang sebenarnya mempunyai energi yang lebih rendah dibandingkan energi masing-masing struktur resonan.


Aturan Struktur Resonansi
Aturan-Aturan Resonansi
Ada beberapa petunjuk penting untuk menuliskan struktur resonansi (biasa disebut struktur kanonik) dan untuk prakiraan secara kualitatif tentang pentingnya.
i. Struktur resonansi adalah perubahan bolak-balik oleh satu atau sederet
pergeseran elektron.
Biasanya satu senyawa dapat dituliskan dengan satu struktur yang baik untuknya, dan beberapa struktur yang lain diturunkan dari struktur pertama tersebut untuk keperluan konsistensi dengan semua sifat-sifatnya yang teramati. Sebagai ilustrasi, kovalensi unsur-unsur di dalam vinil klorida, rumus molekul dan prinsip-prinsip kimia organik klasik mengarah pada struktur 10a sebagai rumus struktur yang baik untuk senyawa tersebut. Akan tetapi bila dikaitkan dengan hasil penghitungan panjang ikatan C-Cl, ikatan tersebut jauh lebih pendek daripada ikatan C-Cl dalam alkil klorida sederhana (1,78 Å), momen dipole-nya lebih kecil (1,44 D) daripada etil klorida (2,05 D), dan lebih inert terhadap nukleofil; maka bentuk struktur 10b dipandang memberi kontribusi yang penting kepada struktur hibrida resonansi vinil klorida. Struktur 10b diturunkan dari struktur 10a melalui dua pergeseran elektron yang melibatkan pasangan elektron bebas dan elektron π.
Stabilisasi Resonansi
Bila suatu struktur merupakan hibrida resonansi dari dua atau lebih struktur resonansi maka energi struktur yang nyata adalah lebih rendah dari setiap struktur resonansi tunggal. Struktur nyata dikatakan distabilkan resonansi. Semakin banyak kemungkinan membentuk struktur resonansi, maka semakin stabil struktur nyata senyawa tersebut.
Stabilasi resonansi adalah paling penting bila dua atau lebih struktur resonansi untuk suatu senyawa adalah ekivalen dalam energy. Suatu struktur resonansi berenergi tinggi dan kecil sumbangannya penambahan stabilisasinya kecil.
Alasan dari perbedaan energy antara struktur resonansi hipotetik dan struktur yang nyata dari suatu senyawa tak seluruhnya dimengerti. Tentu sebagian dari alasannya adalah bahwa electron yang terdelokalisasi ditarik ke lebih dari satu inti. Secara umum adalah benar bahwa system dengan delokalisasi electron atau muatan electron adalah berenergi lebih rendah dan kestabilannya lebih besar daripada system dengan electron atau muatan electron terlokalisasi.
Alasan utama bahwa asam karboksilat bersifat asam adalah bahwa ion karboksilat distabilkan oleh delokalisasi muatan negative setelah pemindahan proton. Ikatan C-X dalam molekul organik, jika mengadakan pemutusan ikatan secara heterolitik, bila atom X mempunyai elektronegatifitas yang lebih besar dari atom karbon; maka pasangan elektron akan terbawa ke daerah X, sehingga terjadi ion positif dan ion negatif.
           




Copyright © 2009 Rharaaa... All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.