0
LIKUIFASI
Posted by Unknown
on
19.11
Apa
itu Likuifasi ?
Ketika pasir lepas jenuh mengalami getaran gempa maka
tekanan air pori akan meningkat. Kenaikan ini akan mengurangi tegangan efektif
tanah dan apabila terus berlanjut maka tegangan efektif akan menjadi nol sehingga
tanah kehilangan kekuatannya. Kondisi ini disebut Likuffaksi.
Liquefaction atau Likuifaksi adalah fenomena di mana
kekuatan dan kekakuan tanah berkurang dikarenakan gempa atau pergerakan tanah
lainnya. Hal ini merupakan suatu proses
atau kejadian berubahnya sifat tanah dari keadaan padat menjadi keadaan cair,
yang disebabkan oleh beban siklik pada waktu terjadi gempa sehingga tekanan air
pori (porewater) meningkat mendekati
atau melampaui tegangan vertikal. Likuifaksi
telah bertanggung jawab atas sejumlah besar kerusakan dalam sejarah gempa
bumi di seluruh dunia.
Likuifaksi terjadi di tanah jenuh, yaitu tanah di mana ruang
antara partikel individu benar-benar penuh dengan air. Air ini memberikan suatu
tekanan pada partikel tanah yang mempengaruhi seberapa erat partikel itu
sendiri ditekan bersamaan. Sebelum gempa, tekanan air relatif rendah. Namun,
getaran gempa dapat menyebabkan tekanan air meningkat ke titik di mana partikel
tanah dengan mudah dapat bergerak terhadap satu sama lain.
Getaran gempa sering memicu peningkatan tekanan air namun
kegiatan konstruksi yang terkait seperti peledakan juga dapat menyebabkan
peningkatan tekanan air. Ketika likuifaksi terjadi kekuatan tanah menurun
dan kemampuan deposit tanah untuk mendukung pondasi untuk bangunan dan jembatan
menjadi berkurang.
Tanah yang mengalami likuifaksi juga tekanannya lebih tinggi
pada dinding penahan yang dapat menyebabkan struktur tersebut menjadi miring
atau geser. Gerakan ini dapat menyebabkan penurunan tanah (settlement) dan
kerusakan struktur pada permukaan tanah. Tekanan air yang meningkat juga
bisa memicu tanah longsor dan menyebabkan runtuhnya bendungan.
Kenapa
Likuifaksi Bisa Terjadi?
Untuk
memahami likuifaksi penting untuk mengenali kondisi yang ada di deposit tanah
sebelum gempa bumi. Deposit tanah terdiri dari satu himpunan partikel tanah
individu. Jika kita melihat secara dekat partikel-partikel ini, kita dapat
melihat bahwa setiap partikel berada dalam kontak dengan sejumlah partikel
lainnya. Berat partikel tanah yang saling melapisi menghasilkan kekuatan kontak
antara partikel, kekuatan ini menahan partikel individu di tempatnya dan
merupakan sumber perkuatan dari tanah.
*kolom biru pada sudut kanan bawah
gambar menunjukkan tingkat tekanan air pori dalam tanah
Panjang panah mewakili ukuran kekuatan kontak
antara individu butir tanah. Kekuatan kontak menjadi besar
ketika tekanan air pori rendah. Likuifaksi terjadi ketika struktur
pasir jenuh yang longgar rusak karena pergerakan tanah. Sebagaimana
struktur rusak, individu partikel yang longgar berusaha untuk
pindah ke konfigurasi yang padat. Dalam gempa bumi, bagaimanapun tidak ada
cukup waktu untuk air di pori-pori tanah untuk dapat diperas / dikeluarkan dari
tanah. Sebaliknya air "terjebak" dan mencegah partikel tanah untuk
bergerak lebih dekat satu sama lain. Hal ini disertai dengan peningkatan
tekanan air yang mengurangi kekuatan kontak antara individu partikel
tanah , sehingga terjadi pelunakan dan melemahnya deposit tanah.
Amati betapa kecil kekuatan kontak yang ada karena tekanan
air yang tinggi. Dalam kasus ekstrim tekanan air pori dapat menjadi sangat
tinggi sehingga banyak partikel tanah kehilangan kontak dengan satu sama lain.
Dalam kasus tersebut tanah akan memiliki kekuatan yang sangat sedikit dan akan
berperilaku lebih seperti cairan daripada padat - maka kejadian ini dinamakan
"Liquefaction" / "likuifaksi" (pencairan). Kalau kita
berbicara mengenai likuifasi berarti kita berbicara mengenai tegangan efektif
dan tegangan netral.
Pengertian
Berat tanah yang terendam air disebut berat tanah efektif,
sedangkan tegangan yang terjadi akibat berat tanah efektif di dalam tanah
disebut tegangan efektif. Pada tanah granuler, tanah pasir, dan
kerikil dikenal dengan tegangan intergranuler. Tegangan efektif
merupakan tegangan yang mempengaruhi kuat geser dan perubahan volume atau
penurunan tanah.
Tegangan
Efektif dan Tegangan Netral
Terzaghi (1923) memberikan prisip
tegangan efektif yang bekerja pada tanah jenuh air yang dinyatakan dalam
persamaan :
|
Dimana
σ = tegangan normal total pada
suatu bidang di dalam massa tanah (tegangan akibat berat tanah total termasuk
ruang pori, persatuan luas yang arahnya tegak lurus)
u
= tekanan pori (u), dikenal dengan tekanan netral yang bekerja ke
segala arah sama besar
σ’ = tegangan normal efektif (σ’),
yaitu tegangan yang dihasilkan dari beban butiran tanah efektif per satuan
bidang luas
|
Tegangan efektif dalam tanah dapat ditentukan dengan cara
meninjau lapisan tanah dengan permukaan mendatar dan dengan permukaan air tanah
pada permukaan. Tegangan vertikal total (σz) merupakan
tegangan normal pada bidang horisontal pada kedalaman z, dengan persamaan :
σz = kedalaman
titik di dalam tanah
γsat = berat volume tanah
jenuh
Jika air tidak mengalir maka tekanan
air pori pada sembarang kedalaman akan berupa tekanan hidrostatis. Karena itu
pada kedalaman z tekanan pori (u), dapat didefinisikan :
|
Pengertian Likuifaksi
Seed
et al (1975), menyatakan bahwa likuifaksi adalah proses perubahan kondisi tanah
pasir yang jenuh air menjadi cair akibat meningkatnya tekanan air pori yang
harganya menjadi sama dengan tekanan total oleh sebab terjadinya beban dinamik,
sehingga tegangan efektif tanah menjadi nol. Likuifaksi adalah fenomena dimana
tanah kehilangan banyak kekuatan (strength) dan kekakuannya (stiffness)
untuk waktu yang singkat namun meskipun demikian likuifaksi menjadi penyebab
dari banyaknya kerusakan, kematian, dan kerugian ekonomi yang besar
Faktor-faktor
yang mempengaruhi Likuifaksi :
- Karakteristik Getaran
- Jenis Tanah
- Muka air tanah
- Distribusi diameter butir
- Kepadatan awal (Initial Relative Density)
- Drainase dan Dimensi Deposit
- Kemampuan Drainase
Dampak terjadinya Likuifaksi
Gempa yang terjadi
di Alaska, tahun 1964 berkekuatan 8,3 skala ritchter. Kerusakan yang
terjadi adalah jembatan yang berada sekitar 80 km sampai dengan 120 km dari
pusat gempa berupa bergesernya pilar dan pangkal jembatan.
Gempa
yang terjadi di Niigata, Jepang pada tahun 1964 berkekuatan 7,3 skala ritcher
dengan pusat gempa sekitar 56 kilo meter dari kota Niigata, percepatan gempa
maksimum 0,16 percepatan gravitasi. Gempa tersebut menyebab-kan terjadinya
pencairan tanah pasir pada area yang cukup luas serta menggulingkan
gedung-gedung yang berdiri dikota tersebut. (Oshaki,1966; Seed dan
Idriss,1982).
Analisi Likuifaksi
Dalam
suatu analisis potensi likuifaksi dibutuhkan suatu nilai pegangan untuk
mengetahui apakah likuifaksi terjadi atau tidak. Nilai pegangan ini disebut
faktor keamanan. Dalam analisis faktor keamanan dibutuhkan nilai-nilai yang
harus dievaluasi terlebih dahulu. Adapun nilai tersebut ialah nilai Cyclic
Stress Ratio (CSR) dan Cyclic Resistance Ratio (CRR) yang diekspresikan dalam
bentuk persamaan sebagai berikut (Youd dan Idriss, 2001):
Posting Komentar